A Jar Of Tears


Entah apa yang kamu pikirkan
Entah apa yang ada dihatimu
Entah apa yang kamu mau
Namun, kau tega, sayang

Air kesedihan perlahan jatuh
Bersamaan dengan ini
Sesuatu yang kutulis untukmu
Ah, tidak penting memang

Aku hanya percaya padamu
Aku hanya telalu berharap
Berharap bukan pada tempatnya
Berharap banyak padamu

Aku tak tau apa yang kutulis
Semakin tak bermakna per-kata-nya
Tapi, aku hanya berharap
Kamu membaca ini dan mengerti

Tempat itu lama kelamaan penuh
Seiring hati yang kian merapuh
Seiring rasa yang semakin pudar
Penuh dengan yang disebut air mata

Ketahuilah, aku sayang kamu

"X"

Mimpi–mimpi yang ku khayal sirna
Mimpi yang kupikir akan terwujud
Mimpi yang kupikir akan nyata
Ternyata sekedar angan belaka

Mimpi yang kurajut bersamamu
Mimpi yang sudah aku banggakan
Mimpi yang optimis akan terjadi
Rubuh diterpa sekian kata-katamu

Kata-kata yang menyakitkan
Kata yang tega menghancurkan mimpi
Kata yang tak kusangka akan diucap
Keluar dari mulutmu, sayang

Sudah terlalu banyak mimpi yang kita buat
Mengkhayal tentang sesuatu yang manis
Mengkhayal masa depan yang bahagia
Yang ku banggakan didepan mereka

Tolong, aku mohon
Aku mau mimpi itu
Aku mau semua itu
Nyata, bukan fiktif

Aku percaya padamu

Rindu.

Terkadang aku suka memejamkan mata,
hingga aku tak ingin lagi membukanya.
Terkadang aku tak mau memejamkan mata,
karena kesunyian yang meneror.

Saat kupejamkan mata,
kadang aku melihat hal yang kusukai,
melihatmu misalnya.
Saat kupejamkan mata,
kadang aku merasakan rasa yang tak kusuka,
rasa rindu misalnya.
Saat semua tengah melepas lelah,
aku masih bergulat dengan kau dan rasa rindu,
dikepalaku.

Tengah malam menjelang pagi,
aku masih belum bisa memisahkan kalian,
kau dan rindu.
Detak jarum jam mengiringi kesunyian yang mematikan ini,
entah dengan cara apa aku meramaikannya.
Alunan lagu yang ku perdengarkan,
memperjelas kenangan, memecah air mataku,
mengalir tak berarah.

Kebiasaanku memang,
beradu dengan kau dan rindu,
sebelum beranjak ke kematian singkat.
Sekian ratus hari sudah,
tapi aku masih belum mendapati
setititik jenuh pun saat ku menemukanmu.

Masih belum bisa.

Who Am I?

Foto Saya
Aku punya tumpukan coretan yang akan kubagi denganmu.
Diberdayakan oleh Blogger.

.