Terkadang aku suka memejamkan mata,
hingga aku tak ingin lagi membukanya.
Terkadang aku tak mau memejamkan mata,
karena kesunyian yang meneror.
Saat kupejamkan mata,
kadang aku melihat hal yang kusukai,
melihatmu misalnya.
Saat kupejamkan mata,
kadang aku merasakan rasa yang tak kusuka,
rasa rindu misalnya.
Saat semua tengah melepas lelah,
aku masih bergulat dengan kau dan rasa rindu,
dikepalaku.
Tengah malam menjelang pagi,
aku masih belum bisa memisahkan kalian,
kau dan rindu.
Detak jarum jam mengiringi kesunyian yang mematikan ini,
entah dengan cara apa aku meramaikannya.
Alunan lagu yang ku perdengarkan,
memperjelas kenangan, memecah air mataku,
mengalir tak berarah.
Kebiasaanku memang,
beradu dengan kau dan rindu,
sebelum beranjak ke kematian singkat.
Sekian ratus hari sudah,
tapi aku masih belum mendapati
setititik jenuh pun saat ku menemukanmu.
Masih belum bisa.