Memories.


Kenangan ada karena sesuatu yang telah berakhir.
Sesuatu yang mengenang dan pantas untuk dikenang.
Entah pahit atau manis, entah diharapkan atau tidak.


Aku kira, aku cenderung menyimpan kenangan yang pahit dikepalaku. Kenangan yang tidak diinginkan oleh kebanyakan orang. Sepengalamanku, moments yang tidak pantas menjadi kenangan selalu berakhir dengan sangat tidak ramah. Ya, yang selalu berakhir menjadi kenangan pahit.

Tapi aku suka, aku menyukainya. Aku suka melukai diriku dengan semua kenangan itu. Aku suka membuat hatiku berada pada titik terlemahnya. Kenangan yang harusnya aku lupakan, selalu aku putar lagi dan lagi sehingga aku tahu mengapa sesuatu itu menjadi kenangan, bagaimana mulanya dan apa sebabnya. Hingga memenuhi kepala. Hingga sejadi-jadinya mata ini menangis. Namun, ini bukan usaha dari mendzalimi diri sendiri, bukan.

Aku bodoh? Memang. Jangan tanya aku mengapa aku suka melakukan ini. Tanya pada dirimu. Tokoh utama dalam kenangan pahitku. Tapi setelah semuanya, aku berterimakasih kepada kamu, serta kenangan pahit yang telah kamu beri.

(12/10/13)


Hurt.

Siapa yang mengira, jika luka masih menganga.
Tak dapat mengatup, selalu perih.

Ialah kamu, sebab dari setiap celahnya.
Dipenuhi kemunafikan pada setiap inci.

Aku tak menyesal sebab bahagiku menjadi sebab bahagia orang lain.
Kamu, sekonyong-konyong menjadi bagian dari bahagianya.

Menyayangi dan mempercayai, itu penyesalanku.
Kebodohan yang entah bagaimana dapat terjadi.

Aku mohon, jangan lakukan hal yang sama pada siapapun itu.
Tolong, berbahagialah untukku dengan siapapun setelah aku.

Akan kulakukan apapun untuk mengatupkan lukaku, sendiri.

(05/10/13)

Who Am I?

Foto Saya
Aku punya tumpukan coretan yang akan kubagi denganmu.
Diberdayakan oleh Blogger.

.