Botol itu, botol dimana 2 hati bertemu.
Botol itu, botol dimana 2 orang disatukan.
2 orang yang tersesat mencari arah,
lalu menunggu untuk kembali ke pangkuan fajar.
Tapi, 2 orang itu tak kembali pulang.
Saling bertemu dalam satu ruang.
Ruang dimana Para Hati menjadi sempurna,
dan fisik tak lagi terlihat.
Disatukan.
Masih ku ingat raut mukamu,
saat kita berada dalam ruang itu,
yang sampai sekarang masih menjadi kesukaanku.
Masih ku ingat lekuk senyummu,
lekuk yang mengembang dari bibirmu.
Sangat manis, selalu kurindukan.
Tadinya penuh, dengan air yang sangat manis.
Tadinya penuh, namun air itu tumpah perlahan.
Ditumpahkan oleh kata-kata dan perlakuan,
yang tak menyenangkan.
Sekarang, air itu terus mengalir tumpah tanpa arah.
Sekarang, aku harus menjaganya agar tak habis.
Aku tak ingin air ini mengalir sedemikian rupa,
dan membuat ruang kosong didalamnya.
Tak pernah mau.
Archives
Categories
- (Bukan) Cerpen (1)
- (Bukan) Sajak (7)
- Absurd (5)
- Lirik Lagu (4)
- My Diaries (10)
- Quotes (2)
- Tentang Mereka (4)
Who Am I?
Diberdayakan oleh Blogger.
.