Gue nggak pernah tau persis apa arti dan akibat dari setiap keputusan yang gue ambil.
Tapi, yang gue tau pasti adalah alasan yang kuat buat melakukan itu.
Selama gue membuat keputusan selama itu juga penyesalan buru-buru berteman.
Gue nggak ngerti, apa yang salah dengan gue?
Apa gue nggak pantes buat mengambil sebuah keputusan?
Apa gue masih terlalu kanak buat tau resiko dari apa yang diputuskan?
Tapi selama gue berteman dengan penyesalan, gue nggak pernah putus asa--terlebih menyalahkan diri sendiri.
Gue selalu punya "alasan" yang merenggangkan pertemanan antar gue dan penyesalan itu.
Gue percaya apapun keputusan yang gue ambil, itu juga udah merupakan keputusan Allah yang terbaik.
Dan satu lagi kepercayaan gue, kalau bukan yang terbaik maka Allah nggak akan membiarkan gue mengambil keputusan itu dan membiarkan itu terjadi.
Akhirnya, gue masih kuat kok berteman dengan penyesalan itu, walau kadang gue sedikit mengadu.
Toh juga itu gue yang membuat dan gue juga yang harus menanggung.
Selalu yakin, kalau rencana dan skenario Allah selalu indah dan nggak pernah salah.
Let it flow. Aal izz well.
(16/12/12)